Nabi Yeremia adalah salah satu nabi perjanjian lama yang
berkarya sebelum bangsa Israel atau Kerajaan Yehuda ditaklukkan dan penduduknya
dibuang ke Babel. Dalam Alkitab, namanya disebut sebanyak 134 kali dalam 5 kitab, dan pertama kali
muncul dalam 2 Tawarikh 35:25. Fakta
yang cukup menarik adalah Nabi Yeremia dipanggil menjadi nabi oleh Allah
ketika dirinya masih sangat muda.
Apa Fakta
Alkitab lainnya tentang Nabi Yeremia?
Latar Belakang
Yeremia dalam Bahasa Ibrani disebut Yirməyāhū (יִרְמְיָה),
yang berarti Tuhan itu tinggi, Tuhan itu mulia. Yeremia adalah anak imam Hilkia
dari Anatot, ia lahir sekitar tahun 645 SM. Yeremia lahir dan dibesarkan di
Anatot yang menjadi desa para imam, yang berjarak 6 km di timur laut dari
Yerusalem. Yeremia diduga adalah keturunan Abyatar, imam raja Daud, yang
dipecat oleh raja Salomo dari jabatan imamnya di Yerusalem dan diasingkan ke
tanah miliknya di kota Anatot (bnd. 1 Raja-raja 2:26-27).
Menjadi Nabi di Usia Muda
Proses panggilan Yeremia untuk menjadi nabi dimulai pada
tahun 627 SM, atau memasuki masa 13 tahun pemerintahan Raja Yosia atas Yehuda.
Menurut keterangan Alkitab, Yeremia dipanggil sebagai nabi ketika ia masih muda
dan belum pandai bicara (Yeremia 1:6). Dalam ayat tersebut kata muda dalam
Bahasa Ibrani di tulis "na’ar" yang memiliki arti ganda, yaitu periode masa
anak-anak (Kejadian 2:6) atau masa belia (1 Samuel 30:17). Jika umunya seorang
nabi dipanggil saat berusia antara 20-30 tahun ke atas, namun menurut analisa
dapat diketahui bahwa Yeremia dipanggil sebelum genap berusia 20 tahun.
Lokasi Pelayanan Nabi Yeremia
Nabi Yeremia adalah nabi yang melayani di daerah Yehuda,
atau kerajaan Israel Selatan. Ketika Israel pecah menjadi dua kerajaan, utara
dan selatan maka nabi Yeremia fokus melayani di daerah Selatan.Yeremia
melakukan tugasnya sebagai nabi selama 40 tahun dalam masa pemerintahan lima
raja Yehuda, yaitu pada masa raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia
Ajaran Pelayanan Yeremia
Yeremia menentang dua kejahatan pada zamannya, yaitu
penyembahan berhala dan ketidakadilan. Ia menentang nubuat para nabi-nabi
palsu. Yeremia juga peka terhadap isu-isu kemanusiaan. Yeremia merupakan salah satu nabi yang tidak
hanya menyampaikan nubuat atas orang-orang Yehuda, tetapi ia juga mengalami apa
yang ia sampaikan. Selain itu inti pengajaran Yeremia menekankan bahwa Allah
adalah pencipta dan Tuhan yang berdaulat, yang memerintah segala sesuatu yang
ada dilangit dan di bumi (Yeremia 27:5, 23:23, 5:22,24 dan 10:12)
Melawan Nabi-nabi Palsu dan Imam-imam yang Mencari Untung
Pengertian Yeremia akan panggilannya yang kuat sebagai nabi menimbulkan permusuhan dengan para nabi palsu dan imam-imam. Yeremia tidak kompromi terhadap nabi-nabi palsu dan imam-imam yang berusaha mengeruk keuntungan dari jabatan mereka dan ramalan manis mereka yang berkata bahwa Yerusalem tidak akan jatuh ke tangan orang Babel (Yeremia 6:13, 18:18). Yeremia berupaya keras menentang nubuatan para nabi palsu dan berusaha menyadarkan umat Yehuda. Dalam Yeremia 23, Yeremia menubuatkan celaka dan hukuman atas para pemimpin rohani Yehuda (para imam dan nabi palsu) yang demi kepentingan pribadi telah memperkaya diri tanpa memperhatikan sama sekali keadaan bangsanya.
Baca juga :
#FaktaAlkitab - Ini Lokasi Daniel Dikuburkan?
#FaktaAlkitab - Yesaya, Nabi Yang Digergaji?
Nabi Yang Menangis
Yeremia memiliki pergumulan-pergumulan berat semasa
hidupnya. Mulai dari sejak pemilihannya sebagai nabi yang dirasanya masih
sangat muda sampai kepada akhir dari pelayanannya. Ia merupakan sosok pribadi
yang penyabar dan memiliki jiwa patriot bagi bangsanya, Yehuda. Kehidupan
pribadinya tidak lepas dari doa-doanya kepada Tuhan yang penuh dengan tangisan
(Yeremia 9:1 & Yeremia 13:17). Ia terus mengungkapkan kepedihannya atas
umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat. Kehadiran nabi-nabi
palsu dizamannya telah ‘memaksa’nya untuk bersandar kepada Tuhan bukan kepada
pengertiannya sendiri.
Saksi Mata kehancuran
Yerusalem
Yeremia adalah salah satu nabi yang masa pelayanannya cukup
panjang. Dia hidup di zaman 5 raja Yehuda, dan menyaksikan sendiri kota
Yerusalem jatuh ke tangan Raja Nebukadnezar pada tahun 589 SM. Yeremia juga
menyaksikan sebanyak 3 kali orang-orang Yahudi di angkut dan dibuang ke Babel,
pembuangan ke Babel terjadi pada tahun 597 SM, 587 SM dan 583 SM.
Resiko Menjadi Nabi
Penyampaian pesan Tuhan dan nubuatan yang disampaikan
Yeremia kepada umat Yehuda cukup mengancam keselamatannya. Kerasnya nubuatan
yang disampaikan Yeremia membuatnya hampir di bunuh (Yeremia 26). Ia juga
pernah dimasukan ke dalam sumur agar mati kelaparan (Yeremia 38). Selain itu,
di tengah ancaman militer Babel, Yeremia berdiri bukannya memotivasi umat untuk
membela bangsanya, namun ia malah menyatakan kekalahan total bangsanya. Para
pemimpin militer menuduh Yeremia memadamkan semangat juang bangsanya dan
menuduhnya subversif sehingga ia harus mendekam dalam penjara (Yeremia 37:15).
Walau demikian Yeremia tetap hidup.
Penulis Kitab Yeremia dalam Perjanjian Lama
Nabi Yeremia merupakan penulis Kitab Yeremia dalam Alkitab.
Kitab Yeremia digolongkan pada kitab-kitab nabi besar, bersama kitab Yesaya,
Yehezkiel dan Daniel. Disebut demikian karena disebabkan oleh tebalnya kitab
serta luasnya jangkauan nubuatan mereka.
Kitab Yeremia memuat masa datangnya firman Tuhan kepada nabi
Yeremia sejak tahun ke-13 pemerintahan raja Yosia (627 SM) sampai pembuangan ke
Babel (586 SM). Naskah tulisan yang sekarang menjadi Kitab Yeremia sudah
lengkap pada abad ke-6 SM dan tidak diubah-ubah lagi. Ini didukung oleh
sejumlah saksi yang hidup pada abad ke-5 dan ke-6 SM,
Kematian Nabi Yeremia
Masa terakhir hidup Yeremia sebagai nabi penuh pergumulan,
ia tinggal di Mesir dan menubuatkan mengenai kekalahan Mesir atas Nebukadnezar
dan menemplak ibadah orang Yahudi yang tinggal di Mesir yang dirasuki
penyembahan berhala (Yeremia 44:1). Tentang peristiwa-peristiwa berikutnya
dalam hidupnya atau bagaimana ia meninggal tidaklah diketahui. Namun kuat
dugaan bahwa Nabi Yeremia menghembuskan nafas terakhirnya di Mesir.
Menurut Hieronimus, seorang imam dan teolog yang lahir tahun
347 dan Tertulianus, seorang penulis dan pemimpin gereja abad kedua meyakini
bahwa Yeremia dirajam di Mesir oleh orang-orang Yahudi.
Pandangan Islam Mengenai Nabi Yeremia
Sebagaimana banyak nabi-nabi Israel yang dicatat dalam
Alkitab Ibrani, Yeremia dianggap sebagai nabi Islam oleh banyak orang Muslim.
Yeremia dalam bahasa Arab disebut Aramiya (إرميا,). Namanya tidak disebut di
dalam Al Quran, tetapi tafsiran dan sastra Islam banyak menceritakan mengenai
kisah hidup Yeremia dan tradisi yang berasal darinya. Ada sastra Islam yang
mencatat kehancuran Yerusalem yang paralel dengan kisah yang dicatat dalam
Kitab Yeremia.
Nah itulah Fakta
Alkitab mengenai Nabi
Yeremia yang sudah dibahas oleh
JC Channel, kalau kamu diberkati, pastikan kamu membagikannya ke teman-temanmu
ya. Untuk lihat Fakta Alkitab lainnya dan juga berbagai video inspiratif dari
JC Channel kunjungi langsung akun YouTube-nya dengan KLIK DISINI.